BATURAJA,OKU,SUMSEL,Jelajahekspres.com – Sebuah tragedi menyedihkan terjadi di aliran Sungai Ogan,Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Muhammad Rehan Pahlepi, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi menjadi mayat di pinggir sungai pada Selasa (16/9/2025) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Jenazah korban yang telah dievakuasi kini dibawa ke RSUD Baturaja untuk menjalani proses autopsi guna mengungkap penyebab kematiannya.
Mayat korban ditemukan pertama kali oleh tim pencari dari badan penanggulangan bencana yang sedang melakukan penyisiran.Lokasi penemuannya tepatnya di Desa Lubuk Batang Lama, Kecamatan Lubuk Batang. Saat menyusuri pinggiran Sungai Ogan, tim yang terdiri dari personel BNPB dan Basarnas itu melihat sesosok tubuh terapung. Mereka kemudian langsung melaporkan penemuan tersebut kepada Kepala Desa setempat, Polsek Lubuk Batang, dan BPBD Kabupaten OKU.
Korban telah teridentifikasi sebagai Muhammad Rehan Pahlepi bin Ahmad Junaidi,yang berusia 11 tahun. Ia merupakan anak dari pasangan Ahmad Junaidi (52) dan Noverrita (52). Keluarga korban bermukim di Jalan Mayor Toyib, Lorong Lingga Jati, RT 03, Dusun 04, Desa Air Paoh, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU. Kedua orang tuanya bekerja sebagai buruh.
Berdasarkan informasi dari keluarga,korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak satu hari sebelum penemuan, yaitu pada Senin (15/9/2025). Informasi terakhir dari keluarga menyatakan bahwa Rehan terlihat pergi menuju Sungai Ogan untuk mandi. Sejak kepergiannya itu, korban tidak pulang ke rumah, yang kemudian memicu keluarga untuk melaporkannya dan memulai pencarian.
Menyikapi laporan penemuan mayat,Kepala Unit Reskrim Polsek Lubuk Batang, Ipda Angkut, segera memimpin tim untuk mendatangi TKP. Proses evakuasi kemudian dilakukan secara bersama-sama antara personel Polsek Lubuk Batang dan BPBD OKU. Sekitar pukul 17.20 WIB, jenazah berhasil diangkat dari lokasi dan dibawa menggunakan mobil ambulans milik BPBD Kabupaten OKU menuju RSUD Baturaja.
Hingga berita ini diturunkan,penyebab pasti kematian Muhammad Rehan Pahlepi masih belum dapat dipastikan. Dugaan sementara mengarah pada kecelakaan tenggelam, mengingat korban terakhir kali pergi untuk mandi di sungai. Namun, kepastiannya masih sangat bergantung pada hasil pemeriksaan visum et repertum (autopsi) yang dilakukan oleh tim dokter forensik di RSUD Baturaja.
Proses penemuan mayat ini tidak lepas dari peran dua orang saksi yang merupakan bagian dari tim pencari.Mereka adalah Dadi Sutiadi (40), seorang petugas BNPB yang berdomisili di Desa Air Paoh, dan Alfiansyah (36), seorang petugas Basarnas dari OKU Timur. Keduanya lah yang pertama kali melihat dan melaporkan keberadaan mayat tersebut.
Pihak Kepolisian Sektor(Polsek) Lubuk Batang masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengusut tragedi ini. Hasil autopsi dari RSUD Baturaja dinanti sebagai bahan utama penyelidikan untuk menentukan apakah ada unsur kelalaian atau bahkan kejahatan di balik kematian anak malang tersebut. Keluarga besar korban kini berduka dan menanti kejelasan atas musibah yang menimpa putra mereka.(JE – red).