Baturaja,OKU,(SUMSEL),JELAJAHEKSPRES.com –
Polisi Sektor(Polsek) Pengandonan bersama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) telah sukses menyelenggarakan program Gerakan Pangan Murah (GPM). Program yang berfokus pada penyaluran beras subsidi SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) ini merupakan bentuk nyata sinergi antar instansi untuk langsung turun ke masyarakat. Tujuannya adalah untuk menjangkau warga yang membutuhkan akses terhadap bahan pangan pokok dengan harga yang terjangkau.
Kegiatan sosial ini berlangsung selama tiga hari penuh,mulai dari hari Senin hingga Rabu pada tanggal 15 hingga 17 September 2025. Lokasi penjualan dipusatkan di halaman Mapolsek Pengandonan, yang dipilih untuk memudahkan akses bagi warga dan menjamin keamanan serta ketertiban selama acara berlangsung. Setiap harinya, kegiatan dimulai tepat pukul 08.00 pagi dan berakhir pada pukul 16.00 sore waktu setempat.
Program ini secara khusus ditujukan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat di dua kecamatan,yaitu Kecamatan Pengandonan dan Kecamatan Muara Jaya. Kedua wilayah ini mendapatkan perhatian khusus untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga beras, yang merupakan komoditas paling pokok dalam kehidupan sehari-hari. Antusiasme warga pun terlihat sangat tinggi sejak hari pertama.
Kapolsek Pengandonan,AKP Haryanto, menjadi motor penggerak utama dalam kesuksesan acara ini. Melalui pernyataan yang disampaikan oleh Kasat Humas Polres OKU, AKP Ibnu Holdon, Kapolsek mengonfirmasi bahwa total beras SPHP yang dianggarkan oleh Bulog OKU untuk program ini adalah sebanyak 600 sak. Jumlah yang cukup besar ini menunjukkan komitmen yang serius dari para penyelenggara.
Dari total 600 sak beras yang disediakan,hasil yang dicapai sangatlah positif. Sebanyak 495 sak beras berhasil diserap atau dibeli oleh masyarakat dalam tiga hari tersebut. Angka penyerapan yang mencapai 82,5% ini menunjukkan bahwa program ini tepat sasaran dan sangat dibutuhkan oleh warga setempat, mengingat tingginya permintaan terhadap beras dengan harga yang stabil.
Untuk sisa beras yang belum terjual,yakni sebanyak 105 sak, telah direncanakan mekanisme penyaluran lebih lanjut. AKP Haryanto menegaskan bahwa beras sisa ini tidak akan dikembalikan, melainkan akan tetap dijual kepada masyarakat melalui skema distribusi berikutnya. Kebijakan ini memastikan bahwa seluruh bantuan yang dianggarkan dapat sampai ke tangan warga tanpa terbuang sia-sia.
Selama tiga hari pelaksanaan,suasana di lokasi penjualan dilaporkan sangat kondusif. Petugas dari Polsek Pengandonan terjun langsung untuk mengatur jalannya antrian dan memastikan proses jual beli berlangsung dengan tertib dan lancar. Tidak ada insiden yang mengganggu keamanan, sehingga warga pun dapat membeli beras dengan nyaman dan aman.
Keberhasilan program Gerakan Pangan Murah ini tidak lepas dari kolaborasi yang solid antara aparat kepolisian dan Bulog.Polsek Pengandonan berperan dalam menyediakan lokasi yang strategis dan aman serta mengatur crowd control, sementara Bulog bertanggung jawab atas penyediaan barang dan mekanisme distribusi logistiknya. Sinergi ini menjadi kunci utama kelancaran acara.
Program ini diharapkan memiliki dampak ganda.Selain langsung meringankan beban hidup warga kurang mampu dengan menyediakan beras murah, program GPM juga berperan penting dalam menjaga stabilitas harga di pasar tradisional setempat. Dengan adanya pasokan beras harga terjangkau dari pemerintah, diharapkan dapat menekan kenaikan harga yang dilakukan oleh spekulan.
Pada akhirnya,Gerakan Pangan Murah ini merupakan wujud nyata dari peran negara dalam memberikan perlindungan dan jaminan atas kebutuhan pangan pokok rakyatnya. Keberhasilan di Polsek Pengandonan diharapkan dapat menjadi model percontohan untuk dilaksanakan di sektor-sektor lainnya di seluruh Kabupaten OKU, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.(JE – red).